Langit di HK belakangan ini selalu keliatan mendung, semendung hatiku saat ini. Bila ku tatap ke atas sana awan berarak-arak menandakan akan segera turun hujan. Tak berapa lama hujanpun turun dengan derasnya dan sambil menikmati rinai hujan di luar sana akupun terduduk di teras rumah ini, rumah yang selalu menemaniku hampir 5 tahun ini. Ya.... demi masa depan kalo aku masih harus tetap berada di sini.
Di teras rumah yang sepi ini aku terdiam sendiri dan seketika pikiranku melayang jauh ke sebuah tempat yang jauh di sana ya, tepatnya di Indonesia. Tak terasa bibirku tersenyum simpul bila mengingat kejadian di rumahku apa lagi dalam suasana hujan-hujan begini. Biasanya bila hujan2 gini kami sekeluarga akan berkumpul di dalam rumah sambil kesana ke sini, bercengerama, bercanda dan tertawa sambil tak lupa menikmati singkong rebus atopun jagung bakar buatan Ibuku yang menjadi makanan kesukaanku.
Seandainya oh seandainya......aku saat ini ada di sana bersama dengan mereka...... sungguh2 mengasikkan rasanya !!
Tak tau kenapa perasaanku belakangan ini begitu gelisah, setiap mengerjakan sesuatu pasti selalu salah dan terakhir kemarin pagi saat aku lagi membuat breakfast buat losaiku.. tiba-tiba gelas nya pecah dan terbelah menjadi dua, bukan itu saja.. karena pada malam harinya saat aku lagi nyiapin masakan, kejadian seperti pagi hari juga terulang lagi tapi kali ini bukanlah gelas yang pecah melainkan piring. Ya piring yang sedang aku pegang tiba-tiba terbelah menjadi dua juga. Ya ALLAH pertanda apakah semua ini???? tanyaku dalam hati.
Pikiranku langsung melayang pada kejadian 2 hari yang lalu saat sepupuku kasih kabar ke aku.
"Nin.... budhe tadi sore meninggal dunia"
"Apa mbak??" tanyaku seakan tidak percaya
"Iya ini benar, budhe udah gak ada".
"Tadinya budhe sakit ya Mbak?" tanyaku lagi
"Sebenarnya sih bukan karena sakit cuma beliau terjatuh saat berada di kamar mandi dan sempat koma selama 1 minggu ini, beliau di rawat di Rumah Sakit Mendolo sana, dokter sudah berusaha semampunya tapi ternyata takdir menentukan lain, Budhe harus kembali kepada-Nya. Kamu harus tabah ya... aku tau kamu deket dengan budhe tapi kamu gak boleh terus bersedih ya".
"Tapi kenapa gak ada yang kasih kabar ke aku kalo budhe koma Mbak?"
"Orang rumah tidak kamu kerjaan kamu terganggu gara2 masalah ini, kamu kagi kerja jauh di negri orang" lanjut kakak sepupuku
"Iya sih, tapi kan harusnya Mbak bilang dari kemarin2" balasku gak mau kalah
"Udah2 jangan terus kita berantem gara2 masalah ini, beliau sekarang udah tenang di sana, kamu sekarang justru harus mendo'akan biar arwah dia tenang di alam sana ya"
"Iya Mbak" balasku
Kembali ke ceritaku ....
Dan hari ini aku sama sekali tidak bisa konsentrasi bekerja apa gara2 aku masih sedih atas meninggalnya Budhe ya??? Bisa di bayangkan dalam 1 hari membuat banyak begitu kesalahan. Tidak !! Ini buka cuma sebuah kebetulan saja, aku yakin ini merupakan sebuah pertanda. Dalam bingungnya hatiku ini secepat kilat ku sambar hp ku dan segera saja ku pencet nomor telpon rumahku. Tapi sungguh2 aku menjadi semakin bingung karena berulang kali aku memencet nomornya tapi tidak ada yang mengangkatnya. Ku telpon nomor ponsel Ibuku juga tak di angkatnya. Sms ku kirimpun tak ada balasan satupun. Pada kemana mereka semua.........
Entah sudah berapa puluh kali aku memencet nomor rumahku tapi hasilnya tetap saja sama, tidak ada yang mengangkatnya. Dalam hati aku sempat marah juga kepada orang rumah ada apa sebenarnya???? Kao mengaaaaaaaaaa......
Setelah emosiku mereda akhirnya ku coba menghubungi ponsel kakak sepupuku dan tersambung. Langsung saja ku berondong dia dengan pertanyaan2 yang banyak tentang keluargaku (perlu di garis bawahi kalo kakak sepupuku ini sudah kaya kakak kandungku sendiri karena dari kecil kami selalu bersama2).
"Mbak... Ibuku mana? kok aku telpon berulang-ulang gak ada yang angkat telpon sih? pada kemana mereka, ponsel ku hubungi juga gak ada yang angkat" cerocosku tiada henti
Kakak sepupuku hanya diam, dia terkesan menghindar kalo aku menanyakan keadaan keluargaku, dia selalu jawab mereka baex-baex saja, tapi tiap kali aku mau ngomong sama Ibu...ato juga sama Bapak, sama kakak ato adekku, kakak sepupuku selalu bilang kalo mereka lagi repot.
" Tar aja ya telponnya" jawabnya
Tidak biasanya dia berbuat seperti ini, ada apa ini.?? kepalaku sudah kaya mau pecah nih......
Kembali ku telpon Bapakku dan di angkat dan seperti kejadian tadi aku langsung saja memberondong Bapakku dengan pertanyaan2 yang banyak tentang mengapa gak angkat telponku.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
"Bapak, kenapa gak pernah angkat telponku sih beberapa hari ini, lagi pada ngapain memangnya?"
"Lagi repot banget di sini, tar aja ya telponnya" jawab Bapakku
"Repot ngapain sih pak? kok aku merasa ada yang di tutupi dari aku?"
"Ya gaklah, orang emang lagi ada urusan dikit kok di sini, tar klo masalahnya sudah selesai pasti Bapak kasih tau ke kamu ya"
"Sekarang aja kasih taunya Pak". desakku pada Bapakku
Setelah aku dengar Bapakku menarik nafas dalam2 lalu beliau berkata :
"Kita sekeluarga lagi ada di Purwokerto, lagi ada hajatan di tempatnya Lek Kaswi". gitu penjelasan yang aku terima dari Bapakku
"O gitu ya pak, kalo Ibu lagi repot gak pak sekarang? aku mau ngomong dikit sama Ibu, ato kalo Ibu lagi repot ya sama kakak aja". pintaku
"Mereka semua lagi pada repot, besok2 kamu telpon lagi ya ... ni Bapak mau melanjutkan kerjaan".
"Iya deh pak, salam buat orang rumah dan maaf tadi sempat marah2 sama Bapak ya"
"Iya gak papa, kamu di situ kerja yang tenang ya jangan mikir yang tidak-tidak".
"Iya pak, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Sungguh sampai saat pembicaranku berakhir, aku merasa ada sesuatau yang Bapakku sembunyikan dari aku, tapi aku tidak tau apa?? Ku coba untuk bertanya tapi jawabannya juga tetap sama " TIDAK ADA APA-APA". Tak taulah.
Akupun kembali kerkutat dengan pekerjaanku disini sampai pada suatu hari.... selang 2 minggu setelah aku telpon itu. Aku kembali menghubungi orang rumahku. Aku inget sekali waktu itu ba'da maghrib. Begitu ku telpon langsung tersambung dan di seberang ku dengar sebuah suara yang begitu asing di telingaku. Suaranya begitu serak dan sepertinya dia lagi sakit, siapakah dia??
"Halo....ini siapa? tanyanya
Aku jadi bingung kalo dia salah satu anggota keluargaku tentunya dia sudah kenal dan hafal suaraku tapi dia kok masih tanya aku ini siapa ya??
"Halo.... ini siapa?"
aku tanya gitu karena suara itu begitu asing aku rasa
Bukannya jawab dia malah memberikan telponnya kepada Ibuku dan ku dengar Ibuku berkata :
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawabku
"Bu... itu tadi suara siapa?, kok suaranya gitu serak dan dia tidak kenal sama aku? mang lagi ada tamu ya di rumah, kalopun tamu masa dia berani angkat telpon sih?"
"Tamu siapa? dia bukan tamu tapi dia kakakmu" jelas Ibuku
"Itu suara kakak?? ach..Ibu ini lagi bercanda ya? Suara kakak gak kayak gitu lah aku kan udah hafal suaranya, jangan bercanda bu.....".
"Iya dia lagi masuk angin tuh jadi suaranya serak".
"Kalaupin dia lagi masuk angin, ok lah aku terima kalo suara dia kaya gitu tapi dia kok lupa sama aku ya tadi, lupa sama adeknya sendiri dan itu yang aneh bu".
"Ya kali aja dia lagi capek, kamu jangan maksa Ibu untuk ngomong yang gak2 lah".
Ku dengar suara Ibuku di seberang sana sudah berganti dengan suara isak tangis, aku yang mendengarnya sudah langsung tanggap kalo memang telah terjadi sesuatu dengan kakak aku. Segera saja ke kejar Ibuku dengan pertanyaan2 yang bisa memberikan jawaban atas segala misteri ini.
"Tolong bu.. kasih tau aku ada apa senbenarnya dengan kakak? Please....."
Lalu Ibukupun menjawab :
"Kakakmu baru saja jatuh terpeleset pas mau nyirami tanaman dan sekarang dia masih belom sembuh".
"Memangnya kepala dia terbentur lantai?" tanyaku lagi
Tangis Ibuku semakin menjadi-jadi dan dia sudah tidak bisa meneruskan kata2nya, ku dengar suara Bapak di seberang sana dan aku memintanya untuk menjelaskan semuanya, beginilah kira2 penjelasan Bapak :
"Maafkan kami semua kalo selama ini berbohong sama kamu, kemarin itu bukannya kami tidak mau berbicara sama kamu tapi karena lagi ngurusin kakak kamu ini, dia baru saja mengalami kecelakaan dan saat itu keadaan dia parah sekali, kami semua kebingungan dan gak sempat mikir apa2 lagi, yang ada di kepala kami hanya satu yaitu bisa segera membawa kakakmu berobat".
"Kakak kecelakaan di mana dan bagaimana kejadiannya?"
"Dia kecelakaan di Sarwodadi sana depannya SD Tawangsari, Bapak sendiri tidak tau bagaimana kejadiannya tau2 pas Bapak sama Ibumu lagi di rumah mau siap2 untuk makan siang, tiba2 temannya kakakku datang dan kasih kabar kalo kakakmu jatuh dan sekarang sudah ada di Rumah Sakit Umum Wonosobo, Bapak sama Ibu lalu langsung kegi ke RS, dan semua saudara juga ikut ke sana. Sesampainya di depan RS.... di sana sudah banyak orang (maksudnya tetangga2 desa) yang kenal dengan kakakmu dan kebetulkan tau kejadiannya.
Langsung saja kami mencari kakakmu ada di ruangan apa?
Setelah ketemu kami bener2 kaget karena keadaan kakakmu sangat sulit untuk di kenali, kenapa?? karena dari ujung kepala sampai ujung kaki penuh dengan darah".
Aku yang mendengar cerita dari Bapakku langsung menjerit sekencang-kencangnya, aku menangis dan entah apa yang selanjutnya terjadi padaku saat itu karena yang ku tau kepalaku langsung berputar-putar dan pandangan mataku langsung mengabur, sekilas ku lihat bintang2 di atas kepalaku dan pada detik selanjutnya aku sudah tidak inggat apa2 lagi. Aku terjatuh pingsan.
Saat aku siuman ternyata di sebelahku udah ada lo saiku dan dia sangat khawatir tentang aku, ternyata lo saiku mendengar saat aku menangis dan menjerit tadi. Lalu akupun menceritakan kejadian yang sudah menimnpa kakakku di Indonesia sana, mereka menyuruh agar aku sabar dan tawakal.
Setelah aku agak kuat akupun kembali menghubungi orang rumah, pengen tau kejadian yang lengkapnya,
"Terus kejadiannya gimana setelah itu?" tanyaku
"Setelah melihat kakakmu, Ibumu langsung pingsan dan sepupumu perempuan juga pingsan. dan kamu tau kan Mbak Is (tetangga kita yang kerja di RSU Wonosobo, dia biasanya membantu membersihkan korban2 kecelakaan) dia juga ikut pingsan begitu tau yang lagi di bersihkan itu adalah kakakmu. Kepala kakakmu membentur aspal dan terluka dan dari semua saluran THT mengeluarkan darah, darah kakakmu keluar banyak banget yang tersisa sekitar 15 persennya saja, tranfusi di berikan kepada kakakku terus menerus tp masih saja kurang dan dari pihak RS Wonosobo mengatakan kepada kami lebih baex segera pindahkan ke RS yang lebih lengkap fasilitasnya karena kalo cuma di rawat di sini fasilitasnya masih kurang lengkap dan itu berakibat bahaya pada nyawanya, kalo sampai besok pagi lom di rujuk ke RS yang lebih lengkap kami tidak berani ambil resiko" gitu kata salah satu dokter kepada Bapak
"Lalu kamipun langsung meminta pihak RS untuk membuat surat rujukan dan kami memilih di bawa ke Rumah Sakit Purwokerto, di sana fasilitasnya lumayan lengkap. Sore itu juga rombongan segera meluncur ke RS Purwokerto. Sesampai di sana kakakmu langsung di bawa ke UGD, berjam2 kakakku ada di sana tapi keadaan tetep sama sedangkan kami yang di luar ruangan masih terus gelisah. Tak berapa lama saudara kita yang di purwokerto datang dan bergabung dengan kami. Setelah itu kami lihat dokter keluar dari kamar operasi dan kamipun segera menghampirinya.
"Bagaimana keadaan anak saya dok?" tanya Ibumu pada Dokter
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan anak Ibu dan Bapak, mohon do'anya agar putra Ibu dan Bapak kuat dalam melewati masa krisisnya, operasi sudah selesai tp sekarang putra ibu masih koma, dia belom ada perubahan, perlu terus di tranfusi darah. Dan kalo mungkin dari keluarga Ibu dan Bapak ada yang mau mendonorkan darahnya..mungkin? karena putra Ibu masih perlu darah banyak. Selalu berdo'a dan Mohon selalu pada yang di-Atas sana agar memberikan mukjizatnya kepadanya". gitu kira2 penjelasan dari dokter
"Apapun caranya dan berapapun biayanya Dokter tolong bantu anak kami agar dia bisa kembali sehat" lanjut Ibumu
"Iya itu pasti Bu... kita sebagai tim Dokter di sini pasti akan berusaha se maksimal mingkin tapi kita harus selalu ingetkan kepada keluarga akan resiko terburuknya"
"Tidah dok...anak saya harus sembuh" jerit Ibumu
"Iya Dokter..kami mengerti" lanjut Bapak bijak
Gitu cerita Bapakku .....
"Berhari-hari kami semua berada di sana, dan dulu pada saat kamu telpon ke rumah itu tidak ada yang angkat karena kami semua ada di sini lagi sibuk2nya ngurusin kakakmu ini, jadi maaf bila dulu kami bikin kamu agak sewot"
"Bapak dan Ibu tidak salah, justru akulah yang salah telah sembarangan marah2 sama kalian, sedangkan kalian di sini sedang sedih, sekali lagi maafkan aku ini"
"Iya gak papa"
"Terus gimana cerita lanjutannya pak?" tanyaku lagi
"Tiap hari ada saja teman kakakmu yang datang menjenguknya, dan kami sekeluarga bener2 merasa berhutang budi pada semua pemuda di kampung kita yang sudah mau datang dan mereka berniat tulus mau mendonorkan darahnya untuk kakakmu. Kamu tau kan Mas Wawi dan Suryadi? merekalah yang telah memberikan darahnya kepada kakakmu itu.
Tapi sampai sembilan hari kakakmu belom juga sadar dari komanya, Ibumu sampai tidak mau pergi dari sampingnya, di sebelah tempat pembaringannya Ibumu selalu berdo'a, shalat tahajut dan mohon pada yang di-Atas sana agar di beri kesembuhan pada kakakmu. Di suruh makan juga susah. Bapak juga jadi bingung sekali, setelah di bujuk akhirnya Ibu mau makan juga".
"Dari hari ke hari akhirnya kesehatan kakakmu membaik. darahnya mulai naik dari 15% ke 20% terus naik lagi ke 30%, 40% dan seterusnya, dan......
Dan di hari yang ke sepuluh, Alhamdulillah kakakmu sadar dari komanya. Kami bener2 senang dan gembira sekali. Puja dan puji kami panjatkan atas segala kebesaran ALLAH SWT dan Nabi Besar Muhammad SAW atas segala rahmat dan anegerahnya".
Tapi..................
"Setelah kakakmu sadar, ternyata dia tidak ingat apa-apa lagi, dia mengalami AMNESIA. Sama Ibu, Bapak, Adek dan juga saudara2 semua dia lupa. Jangankan sama kami semua... sama dirinya sendiri saja dia tidak inget. Tapi kami semua sudah senang karena dia sudah bisa melewati masa krisisnya, itu sudah merupakan mukjizat yang besar mengingat beberapa waktu yang lalu dokter sudah menyerah atas keadaan dia".
Beberapa hari kemudian setelah kesehatan kakak membaik lalu diapun di ijinkan untuk pulang sambil rawat jalan. Secara fisik dia tidak terluka cuma secara batin dia yang terluka, dia harus belajar dari nol lagi dan tentunya kami semua sebagai orang2 terdekat dia harus sabar dan telaten dalam membimbing dia agar dapat sembuh dan inget lagi kepada semua keluarganya, dan Bapak minta agar kamu juga sering2lah berkomunikasi dengannya, ajaklah dia ngobrol dan bercerita tentang kisah masa kecil kalian yang penuh dengan kenangan agar dia bisa mengingat apa yang sudah dia lupakan". gitu cerita bapakku kepadaku
"Iya pak, aku pasti akan sering2 telpon ke rumah untuk mengajak dia bernostalgia ke kisah kecil dan juga kisah2 kita saaat masih bersama di dalam rumah".
Itulah sepenggal obrolanku dengan Bapak setelah kejadian yg menimpa kakakku iyu.
Sejak saat itu aku selalu berusaha menyempatkan waktu untuk menelpon kakakku yang di sana, dan Alhamdulillah lambat dan pasti dia mulai mengingat tentang siapa aku dan orang2 di sekitarnya, meski butuh waktu tapi kami semua tidak akan pernah menyerah. kami pasti bisa dan bisa !
Jadi inget saat pertama aku ngobrol dengannya, dia saat itu dia masih belom tau aku ini siapa. Dengan polosnya dia bertanya:
"Kamu ini siapaku?"
"Aku yang mendengarnya sedih tp aku harus bisa menghiburnya dan ku katakan kalo aku ini adalah adeknya yang lagi ada di negri beton, sedang kerja untuk mencari masa depan untuk kita sekeluarga, dia ku ingatkan dengan cerita2 pada saat kita masih kanak2, dimana kita kadang suka gendong2an dan kejar2an. setiap ada masalah apapun aku selalu lari kepadanya, selalu berbagi bila lagi ada masalah dll ku ceritakan padanya tentang kenangan2 kita saat dia masih sehat dulu dan pada saat kita udah remaja juga. hehe..jadi inget masa kecil yang lucu nih.
Tentunya juga berkat spirit dari keluarga di rumah donk yang peranannya jelas lebih besar dr pada aku yg ada jauh ini. hehe..
Sejak saat itu keadaan kakakku sedikit demi sedikit mulai membaik, dan kesembuhan mulai nampak, ada semangat yang kuat aku liat dari nada bicara kakak.
Untuk kakak tercinta:
ALLAH memberikan cobaannya buatmu bukan berarti Dia tidak sayang padamu tapi justru karena ALLAH begitu sayang padamu, bersabarlah... Percayalah !! Kakak pasti mampu untuk kuat, kata orang bijak kita harus selalu sabar bila ada cobaan yang datang. tul kan?
Harus selalu inget pada yang di atas sana
Sekarang kakakku sudah mulai sembuh dan aku sangat senang sekali mendengar berita itu. Sekarang aku harus kuat dan aku tidak boleh menangis lagi, mana boleh aku selemah ini ! Aku harus bisa untuk tabah dan tawakal, sekarang tugas dan tanggung jawab ada pada pundakku..mana boleh aku begitu lemah. Aku harus tetap sehat dan kuat demi untuk mereka orang2 terkasihku.
Ada pepatah :
"WAKTU TELAH MENYIRAMI AKU DENGAN BERBAGAI KESULITAN HINGGA PANAH2 YANG MENANCAP DI KEPALAKU JADI PELINDUNG, BILA SEKARANG AKU TERTEMBAK SEBATANG MATA PANAH LAGI MAKA MATA PANAH ITU AKAN LANGSUNG MASUK MEMBELAH PANAH YANG SUDAH ADA DI KEPALAKU, SEKARANG HARUS KUAT DAN LIVE MUST GO ON"
SPECIAL FOR MY FAMILY....I LOVE U ALL. (MY MOMMY, MY DADDY, MY BROTHER, N MY YOUNGER BROTHER)
Untuk kisah selanjutnya adalah pertemuan antara aku dan orang2 terkasihku,( my family), saat aku punya kesempatan untuk balik ke Indonesia.
2 comments:
semoga kakakmu segera diberi kesembuhan.... Tabah, sabar n tawakal ya...!!
Amin. makasih atas do'anya ya.....
Post a Comment