Wednesday, January 30, 2008

RINDU UNTUK MEREKA


Musim dingin di Hongkong kali ini membuat suasananya amat menyedihkan, tapi aku harus tetap tinggal di sini demi masa depan. Ya... demi sebuah cita-cita dan harapan, tentu saja harapan aku dan juga keluargaku di rumah. hehe.... Jadi inget dan kangen nih ma nyokap, bokap , kakak dan adek gua. Gimana ya kabar mereka saat ini?? semoga aja sih mereka selalu dalam lindungan-Nya, Amien.

Tak terasa waktu berlalu dengan cepatnya, hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahunpun tak terasa telah berganti. Benar yang orang bilang bahwa Mutiara dan harta yang paling berharga adalah keluarga, Mereka semua adalah orang2 yang sangat aku sayangi dan aku hormati. Mereka selalu ada di saat aku suka dan duka, selalu memberikan semangat, motivasi dan juga nasehat yang sungguh tiada terkira.Puji syukur atas segala rahmat inayah dan hidayah yang telah Engkau (ALLAH) berikan kepada kami semua.

Terima kasih pertama tama aku ucapkan buat Ibuku tersayang yang ada di Indonesia sana yang selalu memberikan bimbingan,nasehat dam dorongannya, buat Bapakku yg selalu kasih masukan ke aku,"makasih banyak dan ku tunggu selalu ide2 barunya ya". buat kakakku terkasih, Mas Eko Setiawan dengan ucapan "Mas gak boleh menyerah, Mas harus kuat dan yakinlah bahwa ALLAH memberikan cobaan itu kepada Mas karena ALLAH masih sayang padamu, yakinlah bahwa semua itu pasti akan ada akhirnya dan tentunya kemenangan ada di tanganmu", buat Dek Adi..."sekolah yang pinter ya, inget harus selalu dengerin kata2 orang tua ya dan jangan lupa shalat 5 waktunya ya".

Jadi inget saat pertama kali aku bilang ke Ibu kalo aku akan pergi ke sini (HK), saat itu Ibu gak setuju. Ibu bilang aku harus sekolah dulu gak usah mikirin kerja dulu, tp aku jujur aja kadang keras kepala, hehe... jadi aku maksa ke Ibu supaya di ijinkan untuk berangkat, Akhirnya Ibuku mengijinkan juga. Saat sebelum berangkat Ibu memberikan nasehat yang banyak sekali, bisa di kata dari A sampai Z, yang intinya agar aku hati2 di tempat yang baru dan gak boleh ikut2an dengan pergaulan yang gak baex. Intinya harus bisa jaga diri dan bawa diri baex2.

"Inget pesen Ibu ini ya wik...Ibu rela melepaskan kamu pergi asal kamu di sana harus kerja dengan baex2, jangan pernah ikut2an teman2mu yang gak bener, jangan pernah lupa shalat 5 waktunya, mohon selalu kepada yang di Atas sana (ALLAH) agar kamu di sana selalu sehat dan jauh dari mara bahaya, ingat !! di sana kamu sendiri, kamu harus bisa melakukan apa2 sendiri, kamu harus bisa berdiri pada kaki kamu sendiri. gak boleh terlalu percaya pada orang yang masih asing bagimu. Inget kamu di negara orang, jangan pernah bikin malu keluargamu dan juga negaramu berasal, Ibu sebagai orang tua hanya bisa mendo'akan dari sini" begitulah kira2 kata2 ibuku kala itu.

Saat itu aku hanya bisa menjawab :
" iya bu...nasehat Ibu akan aku dengarkan dan perhatikan selalu, terima kasih atas segala nasehatnya. Do'akan anakmu ini selamat dan bisa kembali lagi dengan cepat dan cepet pula bisa berkumpul dengan keluarga semua".

" Iya, itu pasti " jawabnya


Akhirnya tiba saatnya juga aku untuk berangkat, berat rasanya meninggalkan semua keluargaku di rumah, Air mata tak terasa mengalir dengan derasnya. Dengan satu keyakinan bahwa esok hari aku akan segera kembali lagi di sisi mereka bila aku sudah berhasil. Itulah tekadku kala itu.

Kini tak terasa 4 tahun sudah aku berada di negri beton ini, menjalani hidup dari hari ke hari dengan kesibukan yang tentunya sudah menjadi kegiatan rutinku. Ada sepenggal puisi buat Ibu yang ada di Indonesia. Inilah puisinya :

PUISI BUAT IBU

Dalam gelap cahayaku terlindung tubuhmu
Kau harus menungguku untuk melihatku
Waktu membawaku bertemu denganmu
Bayi mungil, lembut, kau belai dengan kasih sayangmu
Senyum lebar bagaikan sekuntum bunga mawar
Telah ku lihat dari raut wajah Ibuku
Sehingga getir derita itu telah hilang.

Aku bagaikan layang-layang yang kau genggam talinya
Semakin tinggi ku terbang
Semakin erat tanganmu menggenggam
Kau...hanya waktu yang dapat memutuskannya
Tak ku sadari begitu cepat waktu berlalu
Aku di negeri orang, Kau di negeri sendiri
Demi untuk meraih cita-cita dan mimpi-mimpi

Kau bagaikan lilin penerang hidupku
Yang tak akan pernah mati
Cahayamu akan selalu menyinari hatiku
Ibu......
Aku anakmu ini
Akan selalu sayang padamu
Tuk selama-lamanya !!!!


Kini hari- hari masih terus aku jalani di negeri beton ini. sampai kapan?? lom tau pasti. Yang pasti sekarang aku harus terus merenda hari demi hari dan menanti datangnya sang fajar mentari. LIVE MUST GO ON !!!

No comments: